Desa Pakraman Besan Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung Provinsin Bali

Rabu, 22 Januari 2014

Sejarah Desa Besan Dan Bukit Abah

PEMANDANGAN BUKIT ABAH

"DESA BESAN" 

Desa Besan terletak di kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung-Bali. Desa Besan terletak di sebelah timur kota Semarapura (klungkung). Jika datang dari Kota Denpasar bisa melalui jalan Baypass Prof. Ida Bagus Mantra atau juga bisa melalui jalur kota gianyar-semarapura. Jika melalui baypass waktu tempuh kurang lebih 45 menit, dan jika melalui jalur gianyar-semarapura waktu tempuh sekitar satu jam perjalanan dari kota denpasar.
Desa Besan merupakan desa yang di kelilingi oleh perbukitan yang indah salah satunya adalah bukit Abah, yang dapat kita lihat secara jelas di pusat desa Besan. Desa Besan berbatasan dengan Desa Gegelang di sebelah utara, Desa Pikat disebelah timur, Desa Dawan Kaler di sebelah selatan dan Desa Talibeng di sebelah Barat.

                               "BUKIT ABAH"
Disebutkan bahwa pada zaman dahulu  di daerah ini berkuasalah seorang pedanda/pendeta yang bernama Ida Pedanda Sakti Abah. Namanya diabadikan sebagai nama bukit yang terletak di sebelah utara Desa Besan, terkenal dengan nama bukit Abah.
Diceritakan bahwa pada zaman Raja Dalem Waturenggong yang terletak di Desa Gel-Gel terjadi penyerangan terhadap daerah desa besan saat ini, karena desa besan dianggap tidak mau tunduk pada kekuasaan raja pada waktu itu. Para penduduk tidak mau untuk membayar “upeti” (pajak) kepada raja dikarenakan kehidupan ekonomi masyarakat masih rendah pada waktu itu. Maka dikerahkanlah para prajurit kerajaan untuk menyerang desa besan. Namun berkat kesaktian dari Ida Pedanda Sakti Abah yang memiliki kul-kul yang berisi ribuan “tabuan”/ lebah beracun.
         Maka saat pasukan kerajaan menyerang seketika kul-kul (kentungan) dibunyikan dan keluarlah jutaan lebah menyerang para prajurit kerajaan tersebut. Akhirnya untuk mengalahkan Ida Pedanda Sakti Abah tersebut maka Raja Dalem Waturenggong meminta bantuan Pangeran dari kerajaan mengwi untuk mengalahan kesaktian Ida Pedanda Sakti Abah. Setelah melalui pertempuran yang sangat sengit akhirnya pertarungan tersebut berakhir imbang namun dengan kesepakatan bahwa bahwa Ida Pedanda Sakti Abah mengakui kekuasaan Raja, dan penduduk desa tetap membayar pajak namun dengan jumlah yang disesuaikan dengan kemampuan masyarakat. Penduduk juga diberikan sebagian tanah (kebesan) dari desa Dawan, yang hingga saat ini dikenal dengan nama daerah/desa Besan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar