![]() |
PEMANDANGAN BUKIT ABAH |
"DESA BESAN"
Desa Besan terletak di kecamatan Dawan Kabupaten
Klungkung-Bali. Desa Besan terletak di sebelah timur kota Semarapura (klungkung).
Jika datang dari Kota Denpasar bisa melalui jalan Baypass Prof. Ida Bagus
Mantra atau juga bisa melalui jalur kota gianyar-semarapura. Jika melalui
baypass waktu tempuh kurang lebih 45 menit, dan jika melalui jalur
gianyar-semarapura waktu tempuh sekitar satu jam perjalanan dari kota denpasar.
Desa Besan merupakan desa yang di kelilingi oleh
perbukitan yang indah salah satunya adalah bukit Abah, yang dapat kita lihat
secara jelas di pusat desa Besan. Desa Besan berbatasan dengan Desa Gegelang di
sebelah utara, Desa Pikat disebelah timur, Desa Dawan Kaler di sebelah selatan
dan Desa Talibeng di sebelah Barat.
"BUKIT ABAH"
Disebutkan
bahwa pada zaman dahulu di daerah ini berkuasalah seorang pedanda/pendeta
yang bernama Ida Pedanda Sakti Abah. Namanya diabadikan sebagai nama bukit yang
terletak di sebelah utara Desa Besan, terkenal dengan nama bukit Abah.
Diceritakan
bahwa pada zaman Raja Dalem Waturenggong yang terletak di Desa Gel-Gel terjadi
penyerangan terhadap daerah desa besan saat ini, karena desa besan dianggap tidak
mau tunduk pada kekuasaan raja pada waktu itu. Para penduduk tidak mau untuk
membayar “upeti” (pajak) kepada raja dikarenakan kehidupan ekonomi masyarakat
masih rendah pada waktu itu. Maka dikerahkanlah para prajurit kerajaan untuk
menyerang desa besan. Namun berkat kesaktian dari Ida Pedanda Sakti Abah yang
memiliki kul-kul yang berisi ribuan “tabuan”/ lebah beracun.
Maka saat pasukan
kerajaan menyerang seketika kul-kul (kentungan) dibunyikan dan keluarlah jutaan
lebah menyerang para prajurit kerajaan tersebut. Akhirnya untuk mengalahkan Ida
Pedanda Sakti Abah tersebut maka Raja Dalem Waturenggong meminta bantuan
Pangeran dari kerajaan mengwi untuk mengalahan kesaktian Ida Pedanda Sakti
Abah. Setelah melalui pertempuran yang sangat sengit akhirnya pertarungan
tersebut berakhir imbang namun dengan kesepakatan bahwa bahwa Ida Pedanda Sakti
Abah mengakui kekuasaan Raja, dan penduduk desa tetap membayar pajak namun
dengan jumlah yang disesuaikan dengan kemampuan masyarakat. Penduduk juga
diberikan sebagian tanah (kebesan) dari desa Dawan, yang hingga saat ini
dikenal dengan nama daerah/desa Besan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar